ASIAWORLDVIEW – Indonesia bisa memperbaiki perekonomiannya dengan mengembangkan ekonomi kreatif. Generasi muda Indonesia membutuhkan lebih dari sekadar gelar akademis: mereka membutuhkan keterampilan dan pengalaman yang memadai untuk mengisi berbagai posisi pekerjaan.
Dengan kekayaan budaya dan keindahan alam Indonesia, pariwisata dapat menjadi kekuatan pendorong pertumbuhan baru yang inklusif di negara ini selama dikelola secara berkelanjutan. Ekonomi kreatif juga memiliki potensi besar sebagai ruang inovasi bagi banyak anak muda Indonesia.
Namun, perbaikan regulasi dan reformasi birokrasi saja tidak cukup. Untuk itu, regulasi yang jelas, transparan, dan sederhana harus diterapkan. Tidak boleh ada ruang untuk peraturan yang tumpang tindih dan birokrasi yang lambat.
Baca Juga: Lebih dari 30 Tahun, Masyarakat Terkena Jebakan Kelas Menengah
Transformasi digital harus menjadi prioritas utama. Saat ini, ekonomi digital menjadi salah satu sektor yang tumbuh paling cepat di Indonesia. Namun, tidak semua daerah memiliki akses terhadap layanan internet yang berkualitas, apalagi pelatihan keterampilan digital.
Pemerintah harus lebih serius membangun infrastruktur digital di daerah-daerah tertinggal dan menyediakan program pelatihan yang relevan dengan kebutuhan pasar global. Hal ini bukan hanya untuk mengejar ketertinggalan, tetapi untuk menciptakan tenaga kerja yang siap bersaing di pasar internasional.
Selain itu, investasi dalam pendidikan dan pelatihan kejuruan perlu ditingkatkan. Sistem pendidikan di Indonesia harus berorientasi pada kebutuhan pasar tenaga kerja, bukan hanya pada penguasaan teori.
