ASIAWORLDVIEW – Salah satu koleksi Non-Fungible Token (NFT) pertama dan paling ikonik, CryptoPunks terdiri dari 10,000 karakter seni 24×24 piksel yang unik, masing-masing dengan fitur berbeda seperti gaya rambut, aksesori, dan ekspresi wajah. Barang koleksi ini telah menjadi identik dengan kebangkitan NFT dan telah menghasilkan penjualan jutaan dolar.
Kelangkaan adalah salah satu alasan utama mengapa CryptoPunks begitu dihargai di pasar NFT. Terdapat karakter yang sangat langka, seperti Alien Punks (hanya 9 buah), yang sering kali dijual dengan harga sangat tinggi. Selain itu, CryptoPunks dianggap sebagai simbol status dan sering kali dibeli oleh investor atau kolektor yang ingin memiliki bagian dari sejarah NFT.
Larva Labs tidak hanya mengembangkan CryptoPunks, tetapi juga proyek NFT lainnya yang berfokus pada seni dan teknologi, seperti Meebits dan Autoglyphs.
Baca Juga: Game NFT Makin Banyak, Perluas ke Penggguna Baru
Pada 2021, Larva Labs mengumumkan bahwa mereka akan menjual proyek CryptoPunks mereka kepada Yuga Labs, perusahaan yang juga mengelola koleksi populer lainnya, Bored Ape Yacht Club (BAYC). Ini menunjukkan semakin besarnya perhatian terhadap NFT dan pengaruh CryptoPunks di dunia seni digital.
Larva Labs, perusahaan pengembangan perangkat lunak terkenal yang menjadi terkenal karena karyanya di dunia seni generatif dan NFT (non-fungible token). Perusahaan ini didirikan oleh Matt dan John, yang merupakan seniman dan pengembang, dan sejak saat itu menjadi pemain kunci dalam dunia NFT. Larva Labs paling terkenal karena menciptakan beberapa koleksi NFT paling awal dan paling sukses. Larva Labs telah dikreditkan dengan membantu membangun fondasi untuk sebagian besar ekosistem NFT yang kita lihat saat ini.
Media
